Ketua KPU Hasyim Asyari mengungkap alasan penghentian sementara Sirekap di laman pemilu2024.kpu.go.id yang sempat disoroti. Penghentian dilakukan karena untuk me-singkronkan data di tingkat kecamatan.
Hasyim mengatakan, tidak semua penghitungan dihentikan. Untuk kecamatan yang sudah sinkron, proses pengunggahan datanya tetap berlanjut dan ditayangkan.
“Kalau di kecamatan tayangan antara yang sudah unggah dengan hasil suara yang sudah sinkron maka TPS itu di tingkat kecamatan rekapitulasi itu berjalan terus,” kata Hasyim kepada wartawan di Kantor KPU, Jakarta, Senin (19/2).
“Tapi kalau yang bagi yang belum sinkron ini kita tidak tayangkan dulu sehingga kemudian yang dimaksud dengan dihentikan sementara itu,” lanjutnya.
Hasyim menegaskan, Sirekap bukan menjadi rujukan penghitungan perolehan suara. Namun, kata Hasyim, penyesuaian perolehan suara dengan Sirekap agar tampilannya tidak membingungkan masyarakat.
“Maka supaya menghindari problem-problem di lapangan terutama di kecamatan, maka yang sudah sesuai lanjut rekap di kecamatan, kalau belum belum bisa berjalan,” ujarnya.
“Rujukan di tingkat kecamatan adalah formulir C hasil produksi kpps atau dari TPS yang disimpan dalam kotak suara di keluarkan kemudian dibacakan dalam rapat pleno rekapitulasi hasil perhitungan suara,” pungkasnya.
Sebelumnya, situs yang membuat data rekapitulasi TPS itu tidak update sepanjang 24 jam lebih.
Dilihat dari situs pemilu2024.kpu.go.id, data rekap suara sudah kembali diperbaharui. Data terbaru tercatat pada Senin, 19 Februari 2024, pukul 10.00.15 dengan suara masuk 581.282 dari 823.236TPS atau 70.61%.
Dari data itu, Prabowo-Gibran masih unggul dengan 58,32%, disusul Anies-Cak Imin 24,35%, dan Ganjar-Mahfud 17,33%.
Eksplorasi konten lain dari SATU KOMANDO
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.