Dalam Bingkai Kebhinekaan : Undang Undang Keistimewaan DIY diperingati

SATUKOMANDO.COM, Yogyakarta, Kota Jogja – Peringatan 11 tahun lahirnya Undang-Undang Keistimewaan (UUK) Daerah Istimewa Yogyakarta diperingati secara sederhana penuh makna, dengan tema ” Keistimewaan dalam Kebhinekaan” dihadiri tokoh-tokoh lintas suku dan etnis nusantara yang berdomisili di Yogyakarta, bertempat di Rumah mendiang Sudomo Sunaryo, salah satu aktifis pejuang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, jalan Tunjung Baru B-8, Baciro Yogyakarta, sabtu (2/9/2023).

Momen bersejarah peringatan 11 tahun UU Keistimewaan DIY, dihadiri Paniradya Pati DIY, Aris Eko Nugroho,M.Si., Kapolda DIY yang diwakili oleh Kasubbit I bidang Politik Polda DIY, Bp.Muhammad Nawawi., Wali Kota Yogyakart diwakili Sekda Pemerintah  Kota Yogyakarta, Ketua RT 89/RW 21 Baciro bp.Darminto,.dr Vincen dan ibu.Erlina beserta Tim dari yayasan Satria Budi Dharma Setia Jakarta.juga Tim Peneliti dari UGM., Bp.Purdiyanto Pembina agro preneur dan agro wisata Kulonprogo., Ketua dan anggota FKOK DIY, serta tamu undangan lainnya.

Ketua Panitia, Dr.Jacky Latupereissa, mengatakan salah satu tujuan Keistimewaan DIY, menurut pasal 5 UUK adalah membangun tatanan Sosial dan tatanan Pemerintahan yang ber-Bhineka-Tunggal-Ika.Yogyakarta adalah “Indonesia mini” yang didalamnya terdapat berbagai suku, bangsa , agama dan etnis nusantara ,jika tidak dirawat maka keberagaman ini ‘berpotensi konflik’, namun jika potensi ini dikolaborasikan dan dikelola dengan baik secara berkelanjuta akan memiliki energi besar untuk kesejahteraan bersama.

Persatuan dalam Kerangka Kebhinekaan (Foto: Istimewa)

Sekretaris Daerah DIY , Beny Suharsono, saat menerima audiensi panitia peringatan 11 tahun UUK DIY, di Kantor Gubernur DIY, Kepatihan (1/9) menuturkan Yogyakarta menjadi maju karena banyak Pemimpinnya bukan orang Yogyakarta aseli. Jhon S.Keban ,tokoh masyarakat asal NTT dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasinya untuk Keistimewaan yang multi kultur.

Dengan semangat Kebhinekaan , Yayasan Satria Budi Dharma Setia Jakarta, melalui dr.Vincen dan Ibu.Erlina yang juga asal NTT, beserta Tim tergerak untuk kembali menyalurkan bantuan pada momen HUT ke 11 UUK DIY. Bantuan yang diserahkan sebesar 4,5 miliard rupiah , berupa bibit-bibit pertanian dan alat-alat kesehatan.

Bantuan tersebut secara simbolis diterima oleh bp.Purdiyanto, pembina agro preneur dan agro wisata kulonprogo. Adapun total bantuan yang telah disalurkan untuk Yogyakarta dalam beberapa tahun ini senilai 25 miliard rupiah.

Dr.Haryadi Baskoro, (putra mendiang bp.Sudomo Sunaryo) penulis buku-buku Keistimewaan DIY, menjelaskan tentang keberadaan ruang-ruang yang dulunya dipakai sebagai titik sentral (epicentrum) kegiatan lahirnya undang-undang Keistimewaan DIY, yang salah satu ruangannya di resmikan oleh GKR Mangkubumi sebagai “Ruang Tamu Yogya Istimewa” (5/3/2017), diakhiri dengan acara potong tumpeng sebagai wujud syukur peringatan 11 tahun UUK DIY.

Ketua Forum Komunikasi Organisasi Kemasyarakatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Yupiter Ome yang juga adalah sekretaris panitia peringatan 11 tahun UUK DIY tahun 2023 , menyampaikan bahwa kedepan rumah Keistimewaan ini yang juga menjadi kediaman Dr.Haryadi Baskoro dan Keluarga, akan menjadi Base camp gerakan Keistimewaan dalam Kebhinekaan,pungkasnya (Ariyo / RLS – Ome)

Dalam Bingkai Kebhinekaan : Undang Undang Keistimewaan DIY diperingati

Eksplorasi konten lain dari SATU KOMANDO

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Kembali ke Atas