Jambi Satukomando.com – Terus menjadi pertanyaan publik setelah selembar kertas dari PT. Elnusa Petrofin pusat yang di sampaikan Putiarsa B Wibowo selaku Manager Corporate Communication & Relations yang menyatakan bahwa pada point kedua “Kami menegaskan bahwa kesejahteraan Awak Mobil Tangki (AMT) menjadi prioritas perusahaan Setiap Awak Mobil Tangki mendapatkan semua haknya saat menjalankan tugas, termasuk uang jalan yang sesuai dengan kebijakan perusahaan dan standar industri”.
Berbeda dengan kenyataan di PT. Elnusa Petrofin Jambi yang di serahkan oleh Outsourcing PT Lembaga Asas Mulia (LAM), bahwa Awak Mobil Tangki (AMT) bertahun tahun tidak mendapatkan uang jalan.
Antara dugaan Menteri BUMN melakukan pembiaran atau tutup mata atas peristiwa yang terjadi saat ini.
Hal ini terungkap dengan pernyataan yang di sampaikan oleh mantan Awak Mobil Tangki (AMT) atau Sopir Dikutip dari media online wartapembaharuan.com, Dari pengakuan sopir yang pernah bekerja disana, sering disapa ‘Pak Kades, belasan tahun saya bekerja di Elnusa itu memang tidak pernah mendapatkan uang jalan mas, kami para sopir kalau dijalan itu hemat-hemat lah supaya bisa nutipin pendapatan perbulannya, ujar pak kades.
Lanjut Dedy, Sopir yang juga pernah bekerja disana, saya bekerja di Elnusa itu dari tahun 2010 sampai 2023, 13 tahun saya kerja disana sebagai sopir tidak pernah mendapatkan uang jalan, apalagi semenjak Elnusa ini dipegang oleh Vendor lambang Azaz Mulia yang notabene nya tidak terdaftar di Dinas Ketenagakerjaan.
Terebih lagi kata Dedy, hati saya juga sakit di Elnusa itu karna saya 13 tahun bekerja disana tapi saya dipecat secara sepihak oleh pihak managemen, hanya karna menyuarakan hak saya yang di potong saya di pecat, jadi pada waktu itu ada oknum supir yang ketahuan mencampur minyak olahan kedalam tangki dan Elnusapun didenda, imbasnya gaji kamipun di potong semua.
“Tapi sekarang saya bersyukur walaupun saya kerja jadi ojol sekarang setidaknya hidup saya lebih tenang karna tidak lagi kerja diperusahaan iblis itu, perputaran uang setan disana itu, dari request bon pakai uang, ingin jadi karyawan gak pakai pelicin gak akan masuk, pokoknya semua pakai uang, ujar Dedy.
Elnusa gak salah, yang salah itu vendor dan managemen disetiap depot yang tidak amanah, apalagi dijambi itu, tutup Dedy.
Dari peristiwa ini, berharap untuk Presiden RI KPK RI, Menteri BUMN melakukan penelusuran atas kenyataan yang telah di dapat awak media, jangan sampai ini diduga menjadi ladang tempat tindak pidana korupsi.
Serta periksa semua pimpinan elnusa jambi dari belasan tahun lalu dan Outsourcing yang menaungi Awak Mobil Tangki (AMT) atau Sopir.
Untuk itu, kita berharapkan kesejahteraan Awak Mobil Tangki (AMT) agar tidak ada kejadian tindakan melawan hukum lagi seperti kencing. Jikalau diamati kenapa Awak Mobil Tangki (AMT) melakukan tersebut ya karna diduga mereka tidak mendapatkan mendapatkan hak nya atau uang jalan.
Inilah yang terjadi, mari kita bersama sama menuntaskan keadilan keadil adilnya, jangan pandang bulu.
(RED SK8/TIM ELANG)