Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), resmi dilantik menjadi Menteri Agraria Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). AHY dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Negara pada Rabu (21/2).
Sebelum terjun ke dunia politik, putra sulung Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ini mengawali kariernya sebagai tentara aktif. Bahkan di dunia militer, AHY terbilang prajurit yang punya prestasi cemerlang.
Prestasi mentereng AHY sudah terlihat bahkan sejak ia menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara, Magelang. Ia sempat menjadi Ketua OSIS dan mendapat medali Garuda Trisakti Tarunatama Emas. Di tahun 1997, AHY lulus dengan predikat lulusan terbaik.
Begitu lulus, ia melanjutkan pendidikan di Akademi Militer (Akmil) di kota yang sama. Selama di Akmil pun, AHY menorehkan prestasi dengan mendapatkan penghargaan Tri Sakti Wiratama yang membuatnya terpilih menjadi Komandan Resimen Korps Taruna Akademi Militer tahun 1999.
Setahun kemudian, AHY lulus dengan predikat terbaik. Ia juga mengantongi penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama dan medali Adhi Makayasa. Setelah itu, AHY mengikuti Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan menjadi lulusan terbaik Combat Intel.
Tahun 2002, AHY yang menjabat sebagai Komandan Peleton Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak dari jajaran Brigif Linud 17 Kostrad itu berangkat ke Aceh untuk misi keamanan. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di Nanyang Technological University dan mendapat gelar Master of Science in Strategic Studies di tahun 2005.
Di tahun yang sama ia menikahi kekasihnya, Annisa Larasati Pohan, yang merupakan penyiar. Baru beberapa bulan menikah, AHY harus terbang ke Afghanistan sebagai pasukan keamanan PBB selama setahun.
Tahun 2012, AHY mengantongi sejumlah penghargaan, Distinguish International Honour Graduated, Medali The Order of Saint Maurice, dan The Commandants List dari sekolah militer Angkatan Darat di Fort Benning, Georgia, Amerika Serikat (AS).
Tiga tahun setelahnya, ia lulus dari US Army Command and General Staff College dengan IPK sempurna. Di tahun yang sama, ia juga mengantongi gelar Master of Public Administration dari Harvard University, Amerika Serikat.
Sukses di dunia militer, setahun kemudian AHY tiba-tiba putar haluan ke dunia politik mengikuti jejak ayahnya. Debut politiknya tak main-main. Ia langsung menjajal peruntungan sebagai calon gubernur DKI Jakarta dan bersanding dengan Sylviana Murni.
Namun di putaran pertama, pasangan Agus-Sylvi ini kalah dari dua kandidat lainnya: petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Di putaran kedua, pasangan Anies-Sandi menang.
Pupus jadi gubernur, AHY memilih fokus berkarier membesarkan partainya, Partai Demokrat. Awalnya ia menjabat sebagai Komandan KOGASMA, lembaga think tank Partai Demokrat.
Baru pada 15 Maret 2020, AHY terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum dalam Kongres ke-V Partai Demokrat di JCC Senayan, Jakarta.
Di Pilpres 2024, awalnya AHY sempat bersinar karena menjadi kandidat kuat cawapres Anies Baswedan yang diusung bersama PKS dan NasDem. Namun sebelum namanya diumumkan, tiba-tiba Anies membuat manuver politik dan mendeklarasikan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, sebagai cawapres.
Merasa dikhianati, Partai Demokrat memutuskan hengkang dari Koalisi Perubahan dan memilih merapat dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pasangan ini berhasil unggul telak berdasarkan hasil perhitungan sementara di quick count maupun real count KPU per 21 Februari 2024.
Sepekan setelah paslon yang mereka usung menang, AHY ditunjuk dan dilantik menjadi Menteri ATR/BPN menggantikan Hadi Tjahjanto yang menjadi Menkopolhukam. Hadi menggantikan Mahfud MD yang mundur karena maju di kontestasi Pilpres 2024 sebagai cawapres dari Ganjar Pranowo.
Eksplorasi konten lain dari SATU KOMANDO
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.