LAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) menggelar workshop bertema “Transformasi Digital dan Sinkronisasi Menuju Satu Data University“, di Ballroom Hotel Emersia, Senin, 28 Oktober 2024. Kegiatan bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan kerja sama antarunit di Unila dalam mencapai integrasi data yang efektif.
Workshop dihadiri dua narasumber dari Lembaga Manajemen Informasi dan Transformasi Digital IPB University, yaitu Dean Apriana Ramadhan, S.Kom., M.Kom., dan Muhammad Abrar Istiadi, S.Kom., M.Kom. Mereka membahas berbagai materi penting terkait sistem informasi terintegrasi, termasuk pengembangan sistem, sinkronisasi data, dan integrasi web API.
Acara dibuka Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., selaku Wakil Rektor Bidang PKTIK Unila. Ayi menekankan pentingnya inovasi dan responsif terhadap kemajuan teknologi. Ia menjelaskan, konsep Satu Data University merupakan langkah krusial untuk menciptakan tata kelola yang lebih transparan dan berkelanjutan, serta meningkatkan layanan bagi seluruh sivitas akademika.
Ayi juga memperkenalkan aplikasi myUnila sebagai sistem satu data yang dikembangkan UPT TIK Unila, bertujuan untuk menyederhanakan pengelolaan informasi dan mendukung administrasi yang lebih efisien. Ia berharap, aplikasi ini akan terus berkembang menjadi platform superApps yang terintegrasi melalui Single User Interface.
“Prinsipnya secara model bisnis sudah terintegrasi sepenuhnya. Hanya mungkin kita akan selalu berhadapan dengan security issue. Oleh karena itu, kita terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi hal tersebut,” ujar Ayi.
Ketua pelaksana kegiatan, Mahendra Pratama, S.T., M.Eng., melaporkan, kegiatan ini diikuti 85 peserta dari berbagai fakultas dan unit kerja di Unila, serta undangan eksternal. Mahendra menambahkan, workshop ini diharapkan dapat menghasilkan peraturan yang mengatur SOP pengelolaan data secara efisien dan aman.
Kepala UPT TIK Unila, Dr. Eng. Ir. Mardiana, S.T., M.T., IPM., menegaskan pentingnya kolaborasi dan dukungan dari semua unit di Unila untuk mengatasi tantangan integrasi sistem.
Mardiana juga mengungkapkan sebelumnya UPT TIK mengadakan workshop serupa yang membahas pembentukan computer security incident response team (CSIRT) dengan narasumber langsung dari Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia (BSSN RI).
“Nanti tim tersebut yang akan merespons dan bertanggung jawab ketika terjadi serangan-serangan atau insiden yang berkaitan dengan kejahatan siber,” ujarnya.
Kehadiran peserta terdiri dari dosen dan pengembang sistem berbagai fakultas dan unit kerja di lingkungan Unila ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antarunit dalam melakukan integrasi data yang dibutuhkan di lingkungan masing-masing.
Workshop juga dihadiri undangan eksternal seperti Aptikom Lampung, Kepala UPT ICT Centre, dan Ketua Program Studi Sistem Informasi IBI Darmajaya.
Melalui kegiatan ini, Unila berharap dapat memperkuat komitmen dalam mewujudkan transformasi digital dan integrasi sistem yang lebih baik, demi mencapai visi Satu Data University. [Humas]
Eksplorasi konten lain dari SATU KOMANDO
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.