
Acara tersebut di hadiri pencerah kondang KH. Jamaludin dari Pandeglang, Ustadz Dahlan, Ustadz Juju dari Tunjung Teja, Ustadz Muti dari Gonggong Kecamatan Cikedal juga para ustadz dari Idaman, Sukadame dan para Ustadz se-Desa Bulagor, Kepala Desa setempat Enting Zaenudin tokoh agama dan tokoh masyarakat, ustadz dan ustazah juga para santriawan serta santriawati.
Dalam acaranya pimpinan Ponpes Roudhatul Muta’alimin Ustadz Ajat mengucapkan rasa terima kasih tiada terhingga, atas berkat doa dan bantuan semua masyarakat kampung Pamatang sehingga biasa terselenggaranya acara ini, di samping itu saya pribadi dan mewakili para panitia acara mohoan dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya, baik dari segi kebodohan dan kurang tutur bahasa saya, apabila ada kekurangan dan bahkan pasti banyak sekali kekurangan baik dari segi tempat maupun jamuan juga tutur bahasa sya adayang kurang sopan dan yang lainya.
Masih di tempat acara yang sama, tokoh masyarakat ustadz Nusro menambahkan, sebelum kita menunggu acara inti, saya selaku tokoh masyarakat kampung Pamatang, terimakasih terhadap para panitia acara dan para Ibu Bapak masyarakat Desa Bulagor, Sukadame, Idaman Kecamatan Patia dan bahkan dari yang jauh sekali yaitu dari Kecamatan Cikedal, juaga Kecamatan Tunjung Teja Serang yang Alhamdulillah di acara ini bisa hadir, tidak mengurangi rasa takzim saya mudah-mudahan acara ini ada berkahnya bagi kita semua.
Masih di acara yang sama, kepala Desa Bulagor Enting Zaenudin mengatakan, saya sebagai kepala desa sangat bangga adanya acara ini yang di motori pimpinan Ponpes Roudhatul Muta’alimin kampung Pamatang yaitu saudara Ustadz Ajat, mudah-mudahan dengan adanya acara ini kita semuanya tambah semakin takwa dan beriman, karena akhlak jaman sekarang ini sudah benar-benar menurun, saya sebagai kepala desa akan terus berjuang untuk memajukan desa, terutama infrastruktur akses menuju Desa Bulagor.
“Insa’Allah tahun ini 2023 jalan dari Desa Sukadame menuju Desa Bulagor akan di realisasi pengurugan untuk pengerasan, walau itu bukan ranah wilayah Desa Bulagor, juga jalan dari Desa Surakarta ke jembatan Cisata akan di kapling blok tahun ini juga, saya sudah bekerja sama dengan lurahnya, mungkin itu saja yang saya sampaikan sebagai kepala Desa Bulagor,” paparnya.
KH.Jamaluddin dalam ceramahnya mengajak terhadap semua umat Islam harus dan wajib mengikuti ajaran kangjeng nabi Muhammad SAW, mengutamakan solat lima waktu jangan sampai ditinggalkan, karena itu kewajiban umat Islam paling utama, yang tidak bisa di tawarlagi, karena itu langsung perintah dari Allah.
“Lanjut ia, kangjeng nabi Muhammad itu paling sayang kepada umatnya, masa kita sama nabi kita tidak sayang, makaya kita harus ikuti ajaran dan perintahnya, kangjeng Nabi Muhammad itu orangnya sangata mulaia, baik dari segi tutur bahasa dan prilakunya yang sangat sopan juga kesabatarannya,” jelas Jamaluddin.
Masih hal yang sama, kangjeng nabi itu orangnya sangat sederhana dan ber ahlak mulia, sopan santun dan tutur bahasanya yang cukup baik dan sayang sama umatnya, makanya wajar kita memperingati Isro mi’raj dan maulid, “karena Nabi Muhammad itu sangat agung dan selalu sayang sama umatnya,” ucapnya.
Di tempat acara ada salasatu ibu-ibu yang engan disubutkan namanya, saya jauh-jauh datang dari luar Desa Bulagor, ceramah KH. Jamaluddin itu memang benar-benra luar biasa, sampai kami bikin tidak terasa waktunya satu jam setengah tersa baru 10 menit saking asiknya, selain kocak juga arah cermahnya dan pituturnya, yaitu selau menyuruh solat lima waktu jangan sampai ditinggalkan.
“Pantas saja acara ini yang hadir dari mana-mana sampai membeludak keluar dari tempat acara, karena benar-benar ceramahnya KH. Jamaluddin itu tadi kita dengar bersama, terarah dan selau pas dengan dalil hadisnya, kita harus menjauhi apayang dilarang oleh Allah dan mengerjakannya apayang diperintahkan Allah,” tutup seorang Ibu.
(Tim)