Satukomando.merangin.com – Kelompok tani Sri Rejeki di Kelurahan Mampun, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, tengah melaksanakan proyek pembuatan sumur bor air dalam yang bertujuan untuk meningkatkan akses air bagi para petani setempat. Namun, proyek ini memunculkan sejumlah pertanyaan terkait transparansi dan pelaksanaan teknis di lapangan.
Ketika dikonfirmasi oleh media, Ketua Kelompok Tani Sri Rejeki mengungkapkan bahwa pihak yang membawa tukang bor untuk proyek ini adalah konsultan proyek. Namun, ketika media menanyakan hal ini kepada pengawas proyek, yaitu Wahid dan Rizki, mereka mengaku tidak mengenal tukang bor yang dilibatkan.
Ketua Kelompok Tani kemudian memberikan klarifikasi bahwa pertanyaan yang diajukan oleh media sebelumnya tidak terkait dengan siapa yang mencari tukang bor, melainkan mengenai kedalaman pengeboran. “Kalau masalah lain, kami kurang paham. Kami hanya koordinasi dengan konsultan. Apa yang konsultan bilang, ya itu yang kami kerjakan. Kalau masalah siapa yang mencari tukang bor, itu urusan kelompok tani,” ujar ketua kelompok.
Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa pencairan dana untuk proyek ini belum dilakukan, meskipun faktanya 25 persen dari dana sudah dicairkan. Ketua kelompok tani juga menyinggung adanya permintaan jatah dari oknum dinas dalam proyek tersebut.
Dalam perkembangan lainnya, konsultan proyek menyatakan bahwa paket yang dikerjakan merupakan pembangunan irigasi air tanah dalam. Namun, ketika dikonfirmasi oleh ketua kelompok tani, kedalaman pengeboran hanya mencapai 58 meter dan casing yang dipasang hanya separuh dari total kedalaman pengeboran. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi kerusakan sumur di masa mendatang.
Sebagai tanggapan, pihak konsultan berjanji untuk menindaklanjuti masalah tersebut dan menyatakan akan segera melakukan perbaikan dengan mengangkat casing dan menyesuaikannya dengan standar yang seharusnya.
Proyek ini masih dalam pengawasan dan diharapkan dapat berjalan sesuai dengan peraturan dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat petani di Kelurahan Mampun…(DD) Bersambung….
Eksplorasi konten lain dari SATU KOMANDO
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.