Skenario Kotak Kosong itu Skenario Pengecut..!!

JAMBI SATUKOMANDO.COM Alhamdulillah, proses pendaftaran bacagub/bacawagub provinsi Jambi berjalan lancar dan sukses. Hal ini tentu patut di syukuri. Artinya proses pesta demokrasi dalam momentum suksesi BH 1 bakal berjalan dengan seru. Bakal ada adu gagasan dan janji kampanye untuk kemajuan Jambi 5 tahun ke depan dari Romi-Sudirman (baca; ROMAN) sebagai Penantang maupun Petahana. Adu strategi tim kampanye pemenangan akan tersaji sengit di darat (baca; tengah masyarakat) maupun udara (baca; media massa elektronik/online). Masing-masing pihak tentu akan hadir dengan segala kreativitas dan inovasi kelebihan-kelebihan paslon jagoannya guna menggaet suara para pemilih. Mengkapitalisasi semua celah negatif lawan untuk mempengaruhi persepsi publik bahwa kompetitor tak layak memimpin Jambi.

Sekali lagi lagi hal ini layak di syukuri. Karena isu skenario skema Kotak Kosong VS _incumbent_ sangat santer terdengar. Aksi borong partai oleh salah satu kandidat hingga dugaan operasi politik terhadap Saniatul untuk menjegal Romi nyagub dan memuluskan skenario kotak kosong sudah menjadi perbincangan umum publik. Andai saja Romi Haryanto tidak punya mental petarung maka dengan segala situasi yang dihadapinya pasti sudah angkat bendera putih. Karena hingga 3 hari sebelum pendaftaran Romi masih berjuang mendapatkan surat dukungan rekomendasi dari parpol untuk bisa berlayar dalam kontestasi Pilgub.

Bagi Penulis aksi borong partai ini menunjukkan adanya ketidakpercayaan diri kubu kompetitor menghadapi Pilgub kali ini. Timbul rasa takut kalah jika terjadi _head to head_ dengan Romi. Dan kalau Penulis baca hasil survei kenyataannya jarak antara Romi dengan incumbent sangat tipis. Masuk jarak mudah untuk di kalahkan. Jadi kalaulah muncul strategi borong partai untuk menyingkirkan Romi sebelum adanya tiup pluit pertandingan itu sangatlah tidak ksatria. Menghadirkan skema kotak kosong vs _Incumbent_ bagi warga Jambi itu bentuk sikap kerdil berpolitik. Tidak elok jika segelintir elit-elit Jambi mengamputasi hak politik warga Jambi dengan memberi pilihan kotak kosong. Tidak ada ide/gagasan untuk Jambi 5 tahun ke depan dari si kotak kosong. Tidak ada proses memilih secara rasional dan perbandingan dari warga Jambi terhadap janji kampanye jika cuma ada satu paslon di kotak suara. Skenario kotak kosong itu skenario omong kosong jika tidak ingin di sebut skenario pengecut. Masak negeri sebesar Jambi ini cuma di suguhi kotak kosong sih?

Menurut Penulis, kondisi seperti ininyang harus di ketahui publik Jambi. Mana paslon yang siap bertarung dan mana yang tidak. Mana yang layak memimpin dan teruji dengan sikap konsistensinya memperjuangkan asa demokrasi hidup, mana yang berupaya secara sistematis membiarkan demokrasi mati. Mana kandidat yang ikhlas mewakafkan dirinya dan bersikap tegar dalam menghadapi semua rintangan yang coba menjegalnya. Niat tulus dan lurus ini lah yang agaknya membuat semesta berpihak kepada Romi yang di saat kritis di tinggal Saniatul muncul penggantinya Letjend (Purn) Sudirman di detik-detik akhir. Silahkan publik Jambi yang.menilai siapa yang layak di pilih dan di beri amanah memimpin? (Baca;
https://swaranesia.com/romi-sudirman-paslon-tangguh-untuk-warga-jambi/)

Partai Gelora, sebagai salah satu Partai Pengusung paslon ROMAN, tentu meminta warga Jambi memberikan restu dan kesempatan kepada paslon ini untuk membuktikan niat tulusnya untuk Provinsi Jambi. Untuk mengeksekusi ide/gagasan pembangunan yang ada dalam pikirannya. Memaksimalkan jaringan koneksi politik dan bisnis yang di punyainya untuk membangun Jambi. Tim pemenangan kampanye ROMAN juga sangat simpel dan ramping. Rampingnya jumlah partai pengusung Paslon ROMAN tentu menjadi keuntungan karena meminimalisir potensi politik balas budi ke parpol. Tentunya kondisi ini berbeda dengan paslon yang di dukung banyak parpol. Tentu banyak hal yang harus di bagi dan di kompromikan.

“Pada akhirnya semua kembali kepada warga Jambi sebagai pemegang mutlak hak konstitusi di tanggal 27 November 2024 nanti. Yang jelas, paslon ROMAN dan semua parpol pengusung (Gelora, Nasdem, PKN dan PSI) telah berupaya maksimal menghadirkan momentum suksesi gubernur/wakil gubernur yang berkualitas. Bukan suksesi kotak kosong yang mengkebiri hak konstitusi warga Jambi.(DA)

Skenario Kotak Kosong itu Skenario Pengecut..!!

Eksplorasi konten lain dari SATU KOMANDO

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Kembali ke Atas