Satukomando.com –Jambi, 18 November 2024 – Pada pukul 10.10 WIB, Laskar Merah Putih Perjuangan (LMPP) melancarkan aksi unjuk rasa di depan kantor Depot Pertamina Kasang, Jambi. Aksi ini dipimpin oleh Koordinator Lapangan, Sdr. Attan, dengan sejumlah peserta yang menyampaikan orasi secara bergantian.
Dalam aksi tersebut, LMPP mengajukan delapan tuntutan utama yang ditujukan kepada Pimpinan Depot Pertamina, aparat penegak hukum, serta beberapa perusahaan terkait. Inti tuntutan mereka adalah dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi yang dianggap tidak tepat sasaran dan merugikan masyarakat serta keuangan negara.
Tuntutan LMPP:
Meminta pimpinan Depot Pertamina mundur karena diduga tidak profesional dan menyebabkan kerugian negara terkait penyaluran BBM subsidi.
Menuntut penjelasan mengenai barcode BBM subsidi yang diduga diberikan kepada usaha perkebunan dan pertambangan.
Meminta data jumlah BBM subsidi yang dialokasikan untuk perusahaan-perusahaan besar.
Mendesak Polda Jambi dan Kejati Jambi untuk membongkar penyalahgunaan BBM subsidi yang dinilai merugikan masyarakat.
Meminta penegak hukum memeriksa pimpinan Depot Pertamina terkait kelangkaan BBM subsidi.
Mendesak penyelidikan terhadap Elnusa Petrofin atas dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh oknum sopir.
Memanggil pimpinan Patra Niaga untuk dimintai keterangan.
Menuntut penyelidikan terhadap PT. ERA SAKTI WIRAFORESTAMA, yang diduga menggunakan kendaraan besar untuk mengisi BBM subsidi.
Setelah melakukan aksi di Depot Pertamina, peserta aksi bergerak ke Polda Jambi pada pukul 11.00 WIB. Di sana, mereka melanjutkan orasi hingga pukul 11.30 WIB, menyuarakan aspirasi serupa.
Menurut informasi yang diterima, LMPP berencana melanjutkan aksi serupa esok hari di Depot Pertamina Kasang dan Kejaksaan Tinggi Jambi. Unjuk rasa ini menjadi sorotan karena isu subsidi BBM memiliki dampak besar terhadap ekonomi masyarakat, khususnya golongan ekonomi lemah.
Pihak Berwenang Didesak Bertindak
LMPP juga menyerukan agar pemerintah dan aparat penegak hukum segera mengambil langkah tegas untuk memastikan subsidi BBM tepat sasaran, demi mencegah kerugian lebih lanjut bagi negara dan masyarakat. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Depot Pertamina Kasang maupun perusahaan-perusahaan yang disebutkan dalam tuntutan.
Aksi ini menunjukkan kekhawatiran publik terhadap potensi penyalahgunaan BBM subsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat kecil.(Red)