POLIS, Jakarta | Mulai 1 April 2021, sejumlah pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN tidak akan menikmati lagi diskon gratis pembayaran listrik. Sebab, stimulus tarif listrik yang diberikan berupa skema diskon pada kuartal II (April-Juni 2021) akan dipangkas setengahnya dari yang sebelumnya berlaku per kuartal I (Januari-Maret 2021).
Polisiselebriti.id merangkum sejumlah informasi terkait perubahan ini, berikut di antaranya:
1. Awalnya Kelompok 450 VA Gratis Bayar Listrik
Sejak 7 Januari 2021, kelompok pelanggan rumah tangga, industri kecil, dan bisnis kecil dengan daya 450 VA mendapat diskon tarif listrik hingga 100 persen.
Diskon 100 persen pun diberikan untuk pelanggan listrik prabayar dan pascabayar. Sehingga, mereka tidak harus mengeluarkan sepeser pun uang pembayaran listrik selama 3 bulan pertama di 2021.
2. Tarif Listrik Kelompok 450 VA Kini Didiskon 50 Persen
Tapi mulai 1 April, kelompok pelanggan 450 VA ini tak lagi dapat diskon gratis listrik. “Jadi untuk konsumen ini yang tadinya besaran stimulusnya 100 persen menjadi 50 persen,” ujar General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya Doddy B. Pangaribuan dalam acara sosialisasi pada Selasa, 30 Maret 2021.
3. Tarif Listrik Kelompok 900 VA Sekarang Dipangkas 25 Persen
Sementara itu, pelanggan 900 VA bersubsidi dapat diskon listrik 50 persen pada kuartal I. Ini adalah kategori pelanggan yang sudah terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kementerian Sosial. Lalu pada kuartal II, diskon untuk kelompok ini berkurang jadi 25 persen saja.
4. Batas 720 Jam
Meski pelanggan 450 VA dan 900 VA ini dapat diskon, tapi ada batas pemakaian listrik yakni 720 jam. Artinya, ketika pemakaian listrik sudah melebihi 720 jam, maka pelanggan akan dikenai tarif normal.
5. Pelanggan Bisnis 1.300 VA
Di luar kedua kelompok tersebut, 450 VA dan 900 VA, ada juga diskon listrik untuk pelanggan 1.300 VA golongan sosial, bisnis, dan industri. Pada kuartal I, kelompok ini dapat pembebasan penerapan ketentuan rekening minimum.
Ini berlaku bagi pelanggan PLN dengan pemakaian energi listrik di bawah ketentuan rekening minimum (40 jam nyala). Tapi mulai 1 April 2021, pembebasannya dipangkas menjadi 50 persen saja.
6. Proyeksi Anggaran Kuartal II Naik
Dalam acara sosialisasi, PLN juga menyampaikan jumlah penerima manfaat di kuartal II mencapai 33,9 juta pelanggan. Sehingga, kebutuhan anggarannya diproyeksikan sebesar Rp 2,3 triliun, atau lebih besar dari proyeksi Kementerian ESDM pada 9 Maret 2021 yang hanya sebesar Rp 1,88 triliun.
7. Alasan Diskon Dipangkas
Dalam konferensi pers pada 9 Maret 2021, Kementerian ESDM sudah menjelaskan alasan pemangkasan diskon listrik ini. Salah satu pertimbangannya adalah perekonomian nasional yang mulai membaik.
“Inilah yang diputuskan pemerintah,” kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana.
8. Beban Anggaran Turun
Saat itu, Rida juga menjelaskan pemangkasan ini membuat anggaran yang harus dikeluarkan pemerintah berkurang. Pada kuartal I, beban anggaran mencapai Rp 3,79 triliun. Sementara pada kuartal II, proyeksi mencapai Rp 1,88 triliun.
9. 32,5 Juta Pelanggan PLN Akan Menikmati Diskon
Sehingga, kala itu Rida menyebut kebutuhan anggaran diskon tarif listrik di kuartal I dan kuartal II ini mencapai Rp 5,67 triliun. Diskon ini akan dinikmati oleh 32,5 juta pelanggan PLN.
10. Keputusan 3 Menteri
Selain itu, Rida menjelaskan keputusan diskon ini juga sudah diambil oleh tiga menteri sekaligus. Ketiganya yaitu Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menggelar pertemuan. | Je
Eksplorasi konten lain dari SATU KOMANDO
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.