LAMPUNG – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal memimpin langsung pemusnahan barang bukti narkotika jenis sabu seberat 14.952,80 gram di halaman Kantor Gubernur Lampung, Senin (19/5/2025). Kegiatan ini turut dihadiri Kepala BNNP Lampung Brigjen Pol Norman Widjajadi, jajaran Forkopimda, dan instansi terkait.
Barang bukti yang dimusnahkan merupakan hasil pengungkapan kasus narkotika oleh BNNP Lampung sepanjang triwulan I tahun 2025. Dari total sabu yang disita, sebanyak 23,13 gram disisihkan untuk keperluan laboratorium dan pembuktian di persidangan.
Gubernur Mirza menegaskan bahwa sabu yang dimusnahkan memiliki potensi membahayakan ratusan ribu orang jika sempat beredar di masyarakat.
“Jika satu gram bisa dikonsumsi oleh 10 hingga 15 orang, maka kita telah menyelamatkan sekitar 250.000 jiwa. Ini pencapaian luar biasa, terima kasih kepada BNNP Lampung,” ujar Gubernur.
Ia juga menyoroti pentingnya perlindungan generasi muda, mengingat saat ini 68% penduduk Lampung berada pada usia produktif. Dalam dua tahun mendatang, Provinsi Lampung diprediksi akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, namun risiko penyalahgunaan narkoba dapat menghambat potensi tersebut.
“Generasi muda adalah aset bangsa yang harus dijaga. Bahaya narkoba adalah salah satu tantangan besar menuju Indonesia Emas 2025–2030,” tegasnya.
Kolaborasi dan Peran Masyarakat Jadi Kunci
Gubernur mengapresiasi sinergi antarlembaga, termasuk kerja sama BNNP, Bea Cukai, dan Ditlantas Polda Lampung, dalam pengungkapan kasus di wilayah Kabupaten Mesuji. Ia juga menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi yang berkelanjutan di sekolah, lingkungan keluarga, hingga tempat kerja.
“Pemerintah mendukung penuh gerakan bersama melawan narkoba. Peran masyarakat sangat penting, jangan ragu melapor jika ada penyalahgunaan di sekitar,” tambahnya.
BNNP: Keberhasilan Ini Milik Kita Bersama
Sementara itu, Kepala BNNP Lampung Brigjen Pol Norman Widjajadi menyampaikan bahwa hampir 15 kilogram sabu tersebut merupakan hasil operasi terpadu di Mesuji, berkat informasi dari masyarakat dan sinergi antarinstansi.
“Pemusnahan ini adalah bentuk nyata komitmen BNN dalam memberantas narkotika. Tapi keberhasilan ini tidak mungkin terjadi tanpa peran aktif masyarakat,” jelas Brigjen Norman.
Ia menegaskan bahwa perang terhadap narkoba tidak bisa dilakukan oleh aparat saja.
“Kita butuh keterlibatan semua pihak, termasuk media dan komunitas. Kolaborasi adalah kunci, tidak hanya dalam penegakan hukum tapi juga pencegahan dari hulu,” pungkasnya.