LAMTENG – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), mengikuti acara panen raya padi serentak di 14 provinsi secara nasional yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, Senin (7/4/2025). Acara ini dipusatkan di Majalengka, Jawa Barat, dan diikuti secara virtual oleh Gubernur Mirza yang menyaksikan dan mendengarkan arahan dari Presiden di lokasi panen raya, Kelurahan Adipuro, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menargetkan agar produksi padi di Indonesia dapat terealisasi pada 2026. Untuk mendukung program tersebut, Gubernur Mirza langsung memimpin panen raya padi di Kelurahan Adipuro, sebagai wujud komitmennya dalam mendukung program pertanian Presiden Prabowo. Keikutsertaannya dalam panen raya ini juga menjadi simbol penting dari dukungan pemerintah daerah terhadap program strategis nasional di sektor pertanian.
“Ini adalah bentuk komitmen kami dalam mendukung program pertanian yang menjadi prioritas Bapak Presiden Prabowo. Keberhasilan panen raya ini akan mendukung ketahanan pangan dan swasembada pangan di Indonesia,” kata Gubernur Mirza di tengah hamparan sawah Adipuro.
Acara panen raya ini juga dihadiri oleh beberapa pejabat daerah terkait, yang mengikuti jalannya acara secara daring. Usai berdialog dengan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, Gubernur Mirza bersama jajaran Forkopimda melakukan panen padi dengan menggunakan mesin Combain Harvester. Setelah itu, dilanjutkan dengan penyerahan serap gabah petani dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Lestari kepada Bulog Provinsi Lampung.
Tak hanya itu, Gubernur Mirza juga melakukan simbolis bajak sawah menggunakan traktor roda empat sebagai bagian dari langkah mendukung sektor pertanian. Dalam kesempatan ini, Gubernur mengingatkan Bupati dan jajaran daerah untuk menjaga harga gabah petani di harga Rp6.500 per kilogram, sesuai dengan harga pokok penjualan (HPP) yang ditetapkan pemerintah.
“Saya titip pesan kepada Bupati dan jajaran di daerah untuk bersama-sama menjaga harga gabah tetap terjaga di harga Rp6.500 per kilogram. Mari kita sukseskan keinginan Bapak Presiden Prabowo untuk membuat petani tersenyum,” ujar Gubernur Mirza.
Gubernur juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga kestabilan harga gabah di tingkat petani, terutama selama musim panen. “Pemerintah pusat telah menetapkan HPP untuk gabah kering panen, dan kita harus pastikan harga pembelian gabah tetap sesuai aturan yang berlaku. Dengan pengawasan yang tepat, kita akan mendukung kesejahteraan petani dan keberlanjutan produksi pangan,” tambahnya.
Selain itu, Gubernur Mirza menyoroti pentingnya menjaga momentum panen raya ini untuk mewujudkan swasembada pangan, yang menjadi salah satu prioritas nasional. Dalam laporannya, Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya menyebutkan bahwa produksi padi di Kabupaten Lampung Tengah pada 2024 mencapai 595.377 ton gabah kering giling dengan luas panen 107.705 hektar.
“Untuk tahun 2025, kami menargetkan luas tambah tanam di Kabupaten Lampung Tengah mencapai 206.000 hektar, dengan target produksi gabah mencapai 1 juta ton,” jelas Ardito.
Untuk panen raya di Kelurahan Adipuro, Bupati Ardito melaporkan bahwa total luas lahan yang dipanen mencapai 326 hektar dengan produktivitas 7,2 ton per hektar. Total gabah yang diperkirakan akan dipanen dari lokasi ini adalah 2.347 ton, dengan harga jual gabah kering panen di Rp6.500 per kilogram.
Gubernur Mirza menegaskan bahwa upaya menjaga harga gabah sesuai dengan HPP pemerintah merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesejahteraan petani serta menjaga produktivitas pertanian di daerah. Dengan sinergi antara pemerintah dan petani, diharapkan sektor pertanian di Lampung dapat terus berkembang dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.