BANGKO Satukomando.com – Bupati Merangin, M. Syukur melakukan kunjungan kerja (Kunker) perdananya sejak menjabat sebagai Bupati Merangin.
Kunker itu dilakukan sesuai dengan janji kampanye nya dulu yang akan berkantor di kecamatan minimal satu hari dalam sebulan.
Kecamatan pertama yang Ia kunjungi adalah Kecamatan Jangkat Timur yang merupakan Kecamatan terjauh di Kabupaten Merangin, Jum’at (21/11) dan Sabtu (22/11).
Bupati M. Syukur tidak sendirian. Ia ditemani istri tercinta, Lavita Syukur dan para Kepala OPD di jajaran Pemerintah Kabupaten Merangin.
Bupati M. Syukur memulai Kunker nya pada Jum’at (21/11). Ia bertolak dari Rumah Dinas Bupati sekira pukul 08.00 Wib.
Iring-iringan mobil dinas melaju dikomandoi patwal memenuhi jalan menuju daerah yang disebut Luhak 16.
Sekira pukul 10.30 wib, rombongan Bupati M. Syukur singgah dikawasan Objek Wisata Air Terjun Serintik Hujan Paneh di Desa Talang Paruh Kecamatan Lembah Masurai.
Kedatangan rombongan Bupati disambut oleh Camat Lembah Masurai dan 15 Kepala Desa dan masyarakat Desa Talang Paruh.
Bupati M. Syukur dengan seksama meninjau kondisi objek wisata yang baru aktif kembali sejak dua tahun terakhir usai dilanda Covid-19.
Bupati M. Syukur takjub dengan keindahan dan pengelolaan objek wisata Serintik Hujan Paneh.
“Pemandangan objek wisatanya bagus. Pengelolaannya juga luar biasa. Objek wisatanya tertata dengan baik. Bersih, rapi, indah, nyaman dan sudah mengarah profesional. Tinggal lagi perbaikan infrastruktur jalan menuju kawasan Serintik Hujan Paneh dan promosinya saja,” ujar Bupati M. Syukur.
Objek wisata Serintik Hujan Paneh Desa Talang Paruh dikelola oleh BUMDES Bhakti Jaya yang dipimpin oleh sosok pemuda inspiratif, Fauzan.
Kata Fauzan, Serintik Hujan Paneh mulai dirintis pada tahun 2017. Namun, pada tahun 2019 ketika Covid melanda, objek wisata Serintik Hujan Paneh terpaksa vakum. Baru pada tahun 2023 Serintik Hujan Paneh mulai bangkit dan pada tahun 2024 pengunjung mulai stabil dan sukses menyumbang PADes. Untuk promosi, Fauzan memanfaatkan penggunaan media sosial.
Pengunjungnya banyak dari luar daerah. Ada dari Jambi, Bungo, Sarolangun, Tebo dan bahkan ada yang dari Sumatera Barat. Fauzan berharap, jalan menuju desa Talah Paruh sepanjang 3 kilometer mendapat perbaikan.
Usai menikmati pemandangan Objek Wisata Bupati M. Syukur beserta rombongan melaksanakan Shalat Jum’at di Masjid Desa Talang Paruh yang lokasinya masih berada dikawasan Objek Wisata Serintik Hujan Paneh.
Usai shalat Jum’at, Bupati M. Syukur menggelar dialog ringan bersama Camat, para Kades, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Tokoh Pemuda Kecamatan Lembah Masurai.
Keluhan masyarakat masih seputar perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan.
Usai dialog, Bupati M. Syukur menyerahkan bantuan berupa santunan kepada anak yatim, masyarakat kurang mampu dan bantuan pembangunan masjid.
Sekira pukul 14.00 wib, rombongan melanjutkan perjalanan Dan singgah di Posyandu Desa Muara Madras Kecamatan Jangkat.
Kedatangan Bupati M. Syukur beserta istri disambut hangat warga Kecamatan Jangkat. Disini, Lavita Syukur memimpin jalannya acara yang mengangkat tema Gerakan Masyarakat Sehat (Germas).
Sementara Lavita Syukur memimpin acara, Bupati M. Syukur bersama rombongan pamit melanjutkan perjalanan menuju Desa Baru Kecamatan Jangkat Timur untuk melihat kondisi kebun jagung yang merupakan bagian dari program ketahanan pangan.
Sekira pukul 15.30 wib, rombongan tiba di Desa Baru Kecamatan Jangkat Timur. Camat, kepala desa, warga dan para petani menyambut antusias.
Lagi-lagi, Bupati M. Syukur dibuat terkesima dengan lokasi kebun jagung Desa Baru Kecamatan Jangkat Timur. Tanaman jagung tumbuh subur, buahnya besar dan super dan berdampingan dengan kebun kopi yang tak kalah suburnya.
“Ini luar biasa. Desa Baru Jangkat Timur bukan hanya menanam satu hektar jagung, tapi 14 hektar. Hasilnya juga luar biasa, subur dan super. Kata Kadis Pertanian, produksinya minimal 8 ton perhektar. Artinya, Desa Baru berhasil memproduksi sekitar 112 ton jagung dalam tiga bulan dengan nilai ekonomi berkisar Rp. 840 juta. Jadi, tidak perlu lagi menggali yang didalam bumi, cukup mengelola yang diatas bumi juga sudah sejahtera,” ungkap Bupati M. Syukur.
“Jangan ragu menanam jagung. Jangan takut soal penjualannya. Bulog siap menampung berapapun banyaknya. Harganya berkisar Rp. 7.500 perkilogram,” tambahnya.
Usai memanen jagung dan menikmati kopi khas Jangkat Timur, Bupati dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Desa Rantau Suli Kecamatan Jangkat Timur.
Sekira pukul 16.00 wib, rombongan tiba dikediaman Kepala Desa Rantau Suli, Salman dan disambut oleh Tokoh Masyarakat dan Tokoh adat diiringi tarian daerah.
Bupati singgah sejenak untuk istirahat, sholat dan melakukan dialog ringan sembari melepas lelah dalam perjalanan.
Rombongan kembali melakukan perjalanan ke Desa Tanjung Benuang untuk meletakkan batu pertama Pondok Pesantren Hafiz Qur’an Al-Faruq.
Rombongan tiba di Desa Tanjung Benuang sekira pukul 17.00 wib yang lagi-lagi disambut antusias warga.
“Agama adalah benteng terakhir generasi penerus dari gempuran perkembangan zaman. Semoga, ponpes Al-Faruq bisa mencetak generasi penerus yang berakhlakul karimah, beragama dan berbudaya,” harapnya yang tak lupa menyerahkan bantuan pembangunan Ponpes Al-Faruq.
Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Desa Jangkat Kecamatan Jangkat Timur untuk bermalam dan berkemah. Lokasinya tepat berada di Tepian Batang Tembesi, Muaro Sungai Lirik dan Lubuk Larangan Desa Jangkat.
Untuk menuju lokasi perkemahan, Bupati M. Syukur terlebih dahulu melewati jalan yang cukup ekstrim. Jalannya fungsional untuk kendaraan roda dua, namun berat untuk kendaraan roda empat.
Sekira pukul 18.00 wib, Bupati M. Syukur tiba dilokasi perkemahan. Setelah meletakkan barang didalam kemah, Bupati M. Syukur menginstruksikan untuk membuat musholla darurat beratapkan langit. Rombongan melaksanakan shalat Maghrib bersama diiringi gemericik air Sungai Batang Tembesi.
Musholla darurat yang semula menjadi tempat ibadah, seketika berubah menjadi lokasi dialog bersama warga Kecamatan Jangkat Timur.
Camat, 14 Kepala Desa beserta Tokoh Masyarakat, Adat, Agama dan Tokoh Pemuda Kecamatan Jangkat Timur berkumpul diarea perkemahan. Begitu juga dengan seluruh Kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Merangin. Mereka berkumpul untuk berdialog dan menyerap aspirasi masyarakat.
Sebelum dialog, seluruh peserta diskusi terlebih dahulu menikmati hidangan makan malam. Warga Desa Jangkat menyuguhkan makanan khas berupa Nasi Hibus yang dimasak dalam bambu. Mirip lemang, tapi tanpa santan dan terbuat dari beras. Ada pula sambal terung lecang/lecak yang merupakan makanan Khas warga Jangkat Timur dan sekitarnya.
Nasi dan sambal dihidangkan diatas daun pisang. Masyarakat setempat menyebutnya Bajamba atau lebih dikenal dengan istilah Ngeliwet.
Usai santap malam, dialog pun digelar. Dengan pencahayaan dari temaram obor bambu dan penerangan seadanya, Camat Jangkat Timur, Marzon memimpin jalannya dialog. Semua duduk bersinggung lutut diatas tikar yang sederhana namun penuh kebersamaan, keakraban dan kekeluargaan. Suasana pun terasa penuh kedekatan dan tidak ada batasan antara Bupati dan warga masyarakat.
Para kepala desa dan masyarakat masih mengeluhkan infrastruktur jalan. Terlebih bagi warga di enam desa yakni Desa Pematang Pauh, Kabu, Beringin Tinggi, Talang Tembago, Tanjung Alam dan Tanjung Mudo.
Warga juga meminta agar dibangun jalan alternatif baru dari Kecamatan Jangkat Timur menuju Pasar Lembah Masurai.
Bupati M. Syukur pun mengaku telah mengantisipasi hal tersebut. Ditahun 2026, Pemerintah Kabupaten Merangin menganggarkan dana untuk membeli dua alat berat yakni gleder dan bomax.
“Diawal memimpin, Saya sudah dihadapkan dengan Efesiensi Anggaran. Mayoritas anggaran untuk jalan ditarik pusat. Ditahun 2026 nanti, kita juga dihadapkan dengan pengurangan anggaran. Tapi, apakah kita tidak bisa membangun? Tentu bisa. Saya telah menganggarkan dana untuk pembelian gleder dan bomax. Nanti, kepala desa tolong dibantu menganggarkan untuk pembelian material. Kita gotong royong. Kita keroyok sama-sama, kita bangun sama-sama,” ungkapnya disambut kesiapan warga.
Bupati M. Syukur juga akan membawa investor ke Jangkat Timur untuk memaksimalkan potensi Kopi, Kulit Manis, Nilam dan potensi alam lainnya di Kecamatan Jangkat Timur.
“Nanti, polanya akan kita atur. Apakah investornya ke Jangkat Timur, atau warga Jangkat Timur yang ke Bangko. Para investor sudah siap, tinggal menyusun waktu saja,” pungkasnya.
Perjalanan Kunker hari pertama di Kecamatan Jangkat Timur ditutup dengan malam keakraban. Bupati bersama kepala OPD dan Kepala Desa se-Kecamatan Jangkat Timur menikmati dinginnya malam dengan lantunan lagu kesayangan dan hangatnya api unggun.
Perjalanan Kunker akan berlanjut pada Sabtu (22/11) dengan agenda kegiatan yang telah menanti disusun rapi. (DA).
